Berita
Penggunaan Anggaran DD dan ADD Desa Bengkak Tidak Transparan?
Memontum Banyuwangi – Masyarakat Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo mempertanyakan penggunaan Anggaran Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) yang diduga penggunaannya tidak transparan.
Pasalnya dalam pelaksanaannya, Pemerintahan Desa (Pemdes) Desa Bengkak, dalam mengerjakan proyek infrastruktur tidak pernah memasang papan nama.
“Sesuai anjuran dari Kementerian Desa (Kemendes) agar penggunaan DD transparan, dan didalam pembangunan infrastruktur dikasih papan nama, dan berapa nilai proyek tersebut,” ujar pemerhati Anti Korupsi, Sahadi kepada Memontum.com, Minggu (15/12/2019) siang.
Menurutnya, proyek pekerjaan fisik Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Bengkak tanpa dipasang papan nama atau papan informasi. Sehingga masyarakat tahu, mana proyek yang dikerjakan oleh Desa dan mana proyek yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
“Kalau dikasih papan nama (papan informasi) masyarakat akan tahu, pekerjaan insfratruktur ini kerjakan Desa, dan pekerjaan yang ini dikerjakan oleh Pemkab Banyuwangi. Sehingga masyarakat akan tahu penggunaan dana DD,” terangnya.
Pemasangan papan nama ini, lanjut Sahadi tidak hanya berlaku di Desa Bengkak saja. Namun berlaku di seluruh Indonesia.
“Kita butuh keterbukaan, dan Kementerian Desa meminta agar masyarakat turut mengawasi penggunaan DD,” tegasnya.
Mengingat anggaran DD dan ADD sangat besar, warga Desa Bengkak harus paham dan mengerti penggunaan dana tersebut.
“Sebagai warga desa Bengkak, kami harus tahu. Untuk apa saja penggunaan anggaran DD dan ADD tersebut,” ungkap Sahadi.
Sementara Kepala Desa Bengkak, Mustain saat dikonfirmasi di kantor Desa tidak mau terbuka terkait pembangunan insfratruktur yang ada di Desa Bengkak. Bahkan dia berdalih jika pekerjaan insfratruktur tersebut bukan dirinya yang mengerjakan.
“Itu proyek dari Kades yang terdahulu, bukan saya yang mengerjakan,” dalih Kades Mustain yang baru dilantik setengah bulan lalu, Kamis (12/12/2019) siang. (kur/tut/oso)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO