Banyuwangi
Pasarku Adalah Rumahku dan Istanaku
Memontum Banyuwangi – Salah satu tujuh musuh Pasar Daerah (Pasda) dan wajib dilaksanakan adalah ‘tidak Perduli kebersihan pribadi dan lingkungan’ seperti yang disampaikan Kepala Dinas Koperasi (Kadiskop) Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, RR Nanin Oktaviantie S.Sos, MSi, demi terciptanya pasar yang bersih dan sehat.
Sementara koordinator Pasda Genteng 1, yang juga Ketua Paguyuban Koordinator Pasda se-Kabupaten Banyuwangi, Sudarmanto, menjelaskan bahwa harapan Kadis adalah dengan menjadikan pasar clear and clean. Ibarat pasarku adalah rumahku dan istanaku, agar bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi seluruh pengunjung, baik pedagang maupun pembeli.
“Untuk menjaga pasar agar bersih dan sehat, diibaratkan pasarku adalah rumah dan istanaku. Ini, berharap agar seluruh pengunjung pasar merasa senang dan nyaman, baik pembeli maupun pedagang. Oleh sebab itu, setiap hari kita melakukan piket nyapu bagi seluruh karyawan, yaitu 2 orang/kelompok,” kata Sudarmanto.
Baca juga:
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Raih Prestasi ADWI 2024
- Kementrian Hukum Terbitkan Sertifikat Pencatatan IG Kopi Robusta Java Banyuwangi
- Angkat Kemajemukan Suku, Budaya dan Tradisi, Banyuwangi Hadirkan Festival Kebangsaan
- Pemkab Banyuwangi Terima Penghargaan Keterbukaan Informasi Awards tahun 2024
- Jalani Evaluasi Tahap II Program Smart City, Pemkab Banyuwangi Terima Apresiasi Tim Asesor
Kecuali hari Jumat, kita kompak secara bersama-sama seluruh Pasda se-Kabupaten Banyuwangi, melakukan kerja bakti di wilayah masing masing. Karena menurut Kadis, dengan mengutamakan kebersihan, keramahan, baik karyawan maupun pedagang, tujuan utamanya selain menjaga kebersihan dan kesehatan, juga meningkatkan intensitas pembeli di Pasar Tradisional.
Lebih lanjut disampaikan, sekarang tahu sendiri, bagaimana menjamurnya pasar modern dan musiman di Kabupaten Banyuwangi. Dengan tetap memprioritaskan tujuh musuh pasar, alhamdulillah Pasda Tradisional Kabupaten Banyuwangi, mampu bersaing dengan mereka.
Tujuh musuh pasar itu, yakni pertama, tidak punya catatan harian, kedua yaitu tidak mengenal pedagang dengan baik, lalu ke tiga adalah arsip belum baik. Sementara empat, yaitu penampilan yang pesimis, poin lima yaitu tidak memperhatikan jam kerja dan ke enam adalah tidak perduli kebersihan pribadi dan lingkungan dan terakhir. “Poin tujuh, yaitu tidak kompak atau egois,” imbuh Sudarmanto, kepada Memontum.com Senin (07/02/2022) siang.
Di lain sisi, salah satu perwakilan pedagang menyampaikan bahwa untuk kebersihan, kenyamanan dan kekompakan seluruh petugas pasar, pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Karena dengan kekompakan mereka, pelanggan-pelanggan tetap berbelanja di pasar sini. (aar/sit/adv)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO