Pemerintahan

Bupati Anas Lepas Ekspor Perdana Kopi Robusta ke 6 Negara

Diterbitkan

-

Bupati Anas Lepas Ekspor Perdana Kopi Robusta ke 6 Negara

Memontum Banyuwangi – Pelepasan ekspor perdana kopi robusta, ke negara Eropa dan Asia, bertempat di Perkebunan Malangsari, Kecamatan Kalibaru, Jumat (13/12/2019) pagi, dilaksanakan secara simbolis Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Dalam giat ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi Direktur PTPN XII, Mohammad Holidi, Kepala Dinas Pertanian Arif Setiawan, Forpimda Banyuwangi, Forpimka Kecamatan Kalibaru, serta manager PTPN XII se-kabupaten Banyuwangi dan Jember.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi direktur PTPN XII Mohammad Holidi ketika pelepasan Ekspor Perdana Kopi Rubusta, bertempat di Perkebunan PTPN XII Malangsari, Jumat (13/12/2019) siang. (git)

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi direktur PTPN XII Mohammad Holidi ketika pelepasan Ekspor Perdana Kopi Rubusta, bertempat di Perkebunan PTPN XII Malangsari, Jumat (13/12/2019) siang. (git)

Tahun ini, hasil panen kopi di Banyuwangi sebanyak 3.099 ton, sedangkan yang diekspor ke luar negeri sebanyak 3100 ton.

“Kopi dari Perkebunan PTPN XII Malangsari ini akan di ekspor di Belanda, United Kingdom (UK), Itali, Jepang, Swiss, dan Jerman,” ujar Direktur PTPN XII, Muhammad Holidi.

Direktur PTPN XII Mohammad Holidi, kopi Robusta ini mempunyai cita rasa yang cukup tinggi yang digemari banyak negara. Termasuk kopi Arabika yang dihasilkan perkebunan PTPN XII.

Advertisement

“Perkebunan Malangsari ini pengahsil kopi terbanyak dibandingkan dengan perkebunan lainnya,” kata Muhammad Holidi.

Selain mengekspor kopi Robuata, lanjut direktur PTPN XII pihaknya juga meng-ekspor kopi Arabika.

“Harga kopi Arabika di pasaran luar negeri sangat bagus, berkisar Rp 50 ribu perkilonya,” terangnya.

Bahkan salah satu negara Eropa hanya mau mengimpor kopi dari Perkebunan yang ada di Kecamatan Kalibaru, dan tidak mau dengan kopi dari perkebunan yang lainnya.

Advertisement

“Di Negara Italia, hampir 90 persen kopi yang dikonsumsi warga negara Italia, berasal dari Perkebunan Malangsari. Tidak mau dengan kopi dari perkebunan lainnya,” paparnya.

Selain meng-ekspor kopi Robusta, PTPN XII juga meng-ekspor kopi jenis Arabika. Karena harga kopi dalam negeri dibandingkan dengan harga luar negeri sangat jauh berbeda.

“Harga pasaran kopi di luar negeri lebih bagus dibanding harga kopi dalam negeri,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan terobosan baru. Kedepannya PTPN XII tidak hanya mempromosikan kopi tapi juga akan mempromosikan wisata alam yang dimilikinya.

Advertisement

“Selain mempromosikan hasil kebun, kami juga akan mengembangkan wisata yang ada di Perkebunan,” ungkapnya.

Sementara, bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan hasil kopi dari perkebunan PTPN XII ini memang sangat memuaskan. Namun dirinya hadir disini untuk petani kopi. Tanpa petani kopi, tidak mungkin perkebunan bisa menghasilkan kopi yang baik dan bermutu tinggi.

“Kopi yang diekspor hasil jerih payah petani Malangsari, yang mampu menghasilkan kopi unggulan,” ujar bupati Anas, yang langsung mendapat aplaus Patani kopi kebun Malangsari.

Menurut Anas, kebersihan ekspor kopi yang dilakukan oleh PTPN XII tidak terlepas dari jerih payah petani kopi.

Advertisement

“Tanpa petani, tidak mungkin perkebunan bisa ekspor kopi, maka dari saya sangat berterima kasih sekali dengan petani-petani kopi yang ada di Banyuwangi,” ujar Anas.

Acara ekspor kopi tersebut juga dilakukan pemberian secara simbolis peluncuran KUR dari BNI sebesar Rp 10 miliar, pemberian bibit 10 ribu bibit kopi yang diberikan kepada petani. Serta penyerahan CSR dari perkebunan PTPN XII. (git/tut/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas