Pemerintahan

Antisipasi Banjir, PU Pengairan Banyuwangi Rencanakan Normalisasi dan Revitalisasi Sungai

Diterbitkan

-

Plt Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo (dok)
Plt Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo (dok)

Memontum Banyuwangi – Hujan deras yang mengguyur Banyuwangi kota baru-baru ini menyebabkan banjir di beberapa titik. Bahkan akibat luapan air yang tidak tertampung di saluran drainase mengakibatkan air menggenangi rumah-rumah maupun jalan raya.

Agar aliran sungai bisa berjalan normal, dan mencegah adanya banjir di Banyuwangi Kota, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi akan akan melakukan normalisasi sungai Kalilo.

Akibat tumpahan air sungai Kalilo, empat kelurahan yang terdampak banjir, yakni Kelurahan Kepatihan, Kelurahan Tukangkayu, Kelurahan Sobo dan Kelurahan Wilayah terdampak banjir akibat luapan sungai Kalilo, yakni, Kelurahan Kepatihan, Kelurahan Tukangkayu, Kelurahan Karangrejo, dan Kelurahan Sobo.

Menyikapi permasalahan ini, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, ada dua persoalan yang hingga kini belum terselesaikan, yakni soal Das Kalilo dan saluran drainase yang kurang optimal.

Advertisement

Guntur menjelaskan, di Sungai Kalilo sendiri terdapat sedimentasi yang cukup parah di muara kalilo yang seharusnya segera segera dilakukan normalisasi. Karena disitu, kata Guntur, terdapat beberapa tanaman mangrove yang menyebabkan pendangkalan. Dan pendangkalan itu sudah sedemikian parah, sehingga tinggi muka tanah dasar dengan tanggul tinggal sekitar 1 m.

Dengan demikian, menurutnya, ketika curah hujan yang terjadi mulai siang hingga sore pada Senin (09/03/2020) lalu, debit airnya diperkirakan 400 meter kubik perdetik itu tumpah.

“Jadi kemarin itu tidak sampai banjir rob, hanya saja debit air yang tinggi karena persoalan yang ada di muara Sungai Kalilo,” jelas Guntur, Rabu (11/03/2020) siang.

Kemudian, lanjut Guntur, persoalan mengenai drainase di beberapa titik Banyuwangi kota yang perlu direvitalisasi serta peningkatan fungsi operasinal dan pemeliharaan.

Advertisement

“Artinya ketika menjelang musim penghujan, seluruh drainase, sedimen, dan walet-waletnya harus diangkat. Sehingga ketika hujan turun, bisa tertampung di saluran drainase,” ujar Guntur yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi.

Guntur menambahkan, beberapa titik sungai di wilayah Banyuwangi selatan sudah dilakukan normalisasi secara rutin dan bahkan di beberapa titik disiapkan alat berat, seperti daerah aliran sungai (DAS) Binau yang sebelumnya sempat meluap dan menyebabkan banjir cukup parah hingga merendam sejumlah rumah warga di Kecamatan Songgon hingga Kecamatan Singojuruh.

“Kita juga hindari semaksimal mungkin terjadinya human error. Untuk itu diharapkan seluruh petugas pengairan bisa siaga satu, terutama petugas penjaga pintu air jangan sampai telat membuka pintu air,” harapnya. (ras/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas