KREATIF MASYARAKAT
Indahkan Rekom Gubernur, Pemdes Bengkak Alih Fungsi Lahan Produktif Jadi Lapangan Bola
Memontum Banyuwangi – Warga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo protes atas sikap kepala Kebun Benih Palawija Desa Bengkak mengalihfungsikan lahan produktif menjadi lapangan sepak bola. Pasalnya lahan garapan masa sewanya masih belum habis.
Hawe (53) warga setempat salah satu penyewa lahan milik Dinas Pertanian Jawa Timur tersebut mengaku sangat kecewa dengan sikap Kepala Kebun Benih Palawija Desa Bengkak tanpa melakukan musyawarah dengan penyewa lahan yang saat ditanami rumput gajah untuk pakan ternak tersebut dijadikan lapangan sepak bola.
“Kalau memang tanah itu dialihfungsikan menjadi lapangan sepak bola, kembalikan uang sewa kami. Saya mohon kepada para penguasa jangan ciderai rakyat kecil,” ujar Hawe kepada Memontum dot com, Selasa (28/4/2020) siang.
Hawe mendesak Kepala Desa (Kades) Bengkak, Mustain agar memikirkan nasib warganya. Tidak asal menuruti keinginannya saja namun lalai dengan nasib rakyatnya.
“Akibat lahan garapan yang saya sewa menjadi lapangan sepak bola. Pak Kades harus memikirkan nasib saya. Saya menanami rumput gajah itu pakai uang, kalau begini caranya, jelas saya sangat dirugikan,” ungkapnya.
Terpisah, Kades Bengkak Mustain tetap bersikeras melanjutkan pembuatan lapangan sepak bola di lahan milik Dinas Pertanian Jawa Timur tersebut meski belum mendapat rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur, dan terkesan melangkahi aturan.
“Pembuatan lapangan sepak bola itu keinginan masyarakat Desa Bengkak, makanya program ini saya jalankan terus,” ujar Kades Mustain melalui sambungan telepon.
Menurut Mustain, pembuatan lapangan sepak bola di lahan milik Dinas Pertanian Jawa Timur tersebut untuk memenuhi janji politiknya saat dirinya mencalonkan menjadi Kades Bengkak saat itu.
“Nantinya di lapangan sepak bola ini juga dikembangkan menjadi pasar,” pungkasnya.
Sementara Kepala Kebun Benih Palawija Desa Bengkak Dinas Pertanian Jawa Timur, Suparman mengatakan, polemik antara warga Desa Bengkak dengan Kades Bengkak terkait alih fungsi lahan produktif tersebut, pihaknya sudah memberitahu Pemerintah Desa Bengkak. Jika lahan tersebut mau dijadikan lapangan bola harus mendapat persetujuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
“Kalau Karang Taruna mau sewa lahan untuk ditanami jagung ya saya ijinkan. Tapi kalau mau dibuat Lapangan sepak bola harus menunggu surat keputusan dari dinas,” dalih Suparman.
Menurut Suparman, terkait Alih fungsi lahan produktif menjadi lapangan sepak bola ini, pihaknya sudah melaporkan ke dinas Pertanian Jawa Timur di Surabaya. Bahkan petugas dinas Pertanian Jawa Timur sudah mengeceknya.
“Saya sudah melaporkan ke Dinas di Surabaya juga Mojokerto dan sudah dicek kesini (Desa Bengkak) oleh Dinas dan mereka menyampaikan harus menunggu rekom dari Gubernur turun,” bebernya.
Suparman menambahkan agar Pemerintah Desa (Pemdes) Bengkak meneruskan keinginannya membikin lapangan sepak bola agar menunggu rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur tidak diindahkan, permasalahan ini biar aparat penegak hukum yang menyelesaikan, dan pihaknya ingin menyelamatkan tanaman yang ada, dan keamanan dirinya.
“Saya ingin menyelamatkan tanaman-tanaman saya, dan menyelamatkan diri saya,” pungkasnya. (kur/oso)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO