Berita
Warga Genteng Keluhkan Keberadaan TPS Pasar Genteng 2
Memontum Banyuwangi – Warga sekitar Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang terletak di sisi belakang Pasar Genteng 2, Banyuwangi resah. Pasalnya setiap hari warga disuguhi tumpukan sampah bau anyir, menjijikkan serta menjadi sarang berkembang biaknya lalat dan nyamuk.
Apalagi, TPS tersebut berada dilingkungan padat penduduk, dan lokasi dipinggir jalan. Hampir setiap hari tumpukan sampah dari wilayah Kecamatan Genteng menumpuk di TPS tersebut. Bahkan jika musim hujan, bau amis dan anyir dari tumpukan sampah tersebut membuat sesak nafas, dan tempat bersarangnya lalat dan nyamuk.
Salah satu warga setempat mengatakan, jika pemerintah paham akan kesehatan, seharusnya memikirkan nasib warganya, tidak tinggal diam dan membuat TPS lagi yang ada di wilayah Genteng.
“Memang benar, setiap hari sampah itu diambil oleh petugas dinas Lingkungan Hidup. Tapi ya mbok buat lagi tempat pembuangan sampah yang lokasinya jauh dari permukiman warga,” keluh warga kepada SERU.ID, Jumat (10/04/2020) siang.
TPS yang berada di Pasar 2 ini bak buah simalakama bagi warga. Pasalnya jika musim hujan menimbulkan bau yang tidak sedap, jika musim kemarau tumpukan sampah menjadi berserakan diterjang angin.
“Kalau musim kemarau, sampah-sampah ini berserakan, jalan raya ini dipenuhi sampah,” ungkapnya.
Memang, TPS yang berada di Pasar Genteng 2 ini satu-satunya TPS yang berada di Kecamatan Genteng. Semua petugas kebersihan yang ada di Kecamatan Genteng ini membuangnya di TPS ini. Jika sore hari tumpukan sampah bak gunung berapi ini menjadi pemandangan yang menjijikkan bagi warga yang berada dilingkungan tersebut.
“Kalau tidak bau dan tempat lalat saya tidak masalah mas, udah baunya sangat menyengat juga jadi sarang lalat dan nyamuk berkembang biak,” cetusnya.
Yang perlu diperhatikan sambungnya TPS yang berada di Pasar Genteng 2 ini tidak semata-mata sampah rumah tangga atau sampah dari pedagang pasar. Tapi juga ada sampah dari limbah perusahaan.
“Terkadang ada limbah dari perusahaan juga, tidak melulu sampah rumah tangga,” bebernya.
Kasi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Takim mengatakan pihaknya sudah sangat maksimal kerja dilapangan. Tapi karena armada yang dimiliki DLH sangat terbatas hanya mampu mengerahkan maksimal dua armada dump truck.
“Untuk hari Rabu dan Jum’at kami bisa mengerahkan dua armada pengakut sampah, tapi selain hari itu kami hanya mampu mengerahkan satu armada,” kata Kasi Kebersihan DLH Banyuwangi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. (Ant/oso)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO