Berita
3 Kelurahan di Banyuwangi Terkepung Banjir
Memontum Banyuwangi – Curah hujan cukup tinggi, mulai pukul 11.00 – Sore hari, menyebabkan 3 kelurahan di Banyuwangi kota terkepung banjir. Diduga banjir hingga setinggi pinggang diwilayah Kampung Ujung disebakan tersumbat material sampah saluran di drainase dan sungai, hingga tumpahan air hujan menggenangi rumah warga, Senin (09/03/2020) sore.
Sholehah warga Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan mengatakan, jika hujan deras seperti ini, di wilayah Kampung Ujung selalu mendapat limpahan air hujan, dan menggenangi wilayahnya.
“Kalau hujan deras seperti ini, Kampung Ujung selalu kebanjiran mas,” ujar Sholehah kepada memontum.com.
Sholehah berharap, pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera menangani kasus yang setiap hujan daerahnya selalu kebanjiran.
“Pemerintah harus segera turun tangan. Agar daerah Kampung Ujung ini tidak menjadi langganan banjir,” pintanya.
Sementara Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharam Mulyadi mengatakan, akibat curah hujan yang cukup tinggi diwilayah Banyuwangi, ada tiga Kelurahan yang terdampak curah hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan banjir tersebut.
“Ada tiga Kelurahan yang terkena dampak luapan air hujan ini, yaitu Kelurahan Tukangkayu, Kelurahan Karangrejo dan Kelurahan Kepatihan,” ujar Eka Muharam.
Tiga kelurahan itu, kata Eka Muharam berdekatan dengan pantai. Namun agar tidak terjadi banjir, yang harus diperhatikan adalah pembenahan saluran air. Bahkan pihaknya sering melakukan pembenahan gorong-gorong di wilayah Kelurahan Tukang Kayu dan sekitarnya.
“Kita akan melakukan kajian dan analisa terkait banjir, dan masalah banjir ini perlu adanya peran serta masyarakat,” kata Eka Muharam.
Dalam hal ini, kata Eka Muharam pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti dinas PU Bina Marga dan Dinas Pengairan Banyuwangi. Bahkan upaya pencegahan banjir sudah dilakukan sejak dini, dengan cara melakukan normalisasi sungai dan saluran drainase.
“Untuk pembenahan gorong-gorong kami akan berkoordinasi dengan dinas PU Pengairan sedangkan pembenahan saluran air kami akan berkoordinasi dengan dinas Pengairan. Dan sudah melakukan normalisasi sungai dan saluran air,” ujarnya.
Eka Muharam menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran sungai harus didukung masyarakat.
“Volume air hujan yang cukup tinggi tidak mampu ditampung saluran drainase dan sungai. Karena saluran drainase dan sungai tersumbat material sampah..maka dari itu, mari kita jaga bersama, jangan buang sampah sembarangan,” himbau Eka Muharam.
“Kalau ingin Banyuwangi terbebas banjir, mari kita jaga bersama saluran drainase dan sungai secara bersama-sama, dan tidak membuang sampah sembarangan,” imbuhnya. (ras/oso)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO