Berita

Proyek Jembatan Penghubung Afdeling Sukorejo PTPN XII Kalirejo Senilai Rp 22 Miliar Mangkrak

Diterbitkan

-

Proyek Jembatan Penghubung Afdeling Sukorejo PTPN XII Kalirejo Senilai Rp 22 Miliar Mangkrak

Memontum Banyuwangi – Proyek jembatan penghubung antara afdeling Sukorejo menuju kantor induk PTPN XII Kebun Kalirejo, Kecamatan Glenmore, yang sumber dananya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anggaran tahun 2018 senilai Rp 22 miliar diduga mangkrak. Bahkan lantaran adanya banyak kritikan dari berbagai kalangan, proyek tersebut kembali dikerjakan. Pasalnya di sekitar proyek saat ini berdiri direksi kit.

Padahal, jembatan penghubung tersebut sangat bermanfaat bagi warga Perkebunan maupun dari pihak Perkebunan untuk kelancaran ekonomi di wilayah tersebut.

Proyek jembatan penghubung Afdeling Sukorejo menuju kantor induk PTPN XII Kalirejo yang di duga Mangkrak. (ist)

Proyek jembatan penghubung Afdeling Sukorejo menuju kantor induk PTPN XII Kalirejo yang di duga Mangkrak. (ist)

Terkait mangkraknya proyek tersebut koordinator FKP2, Noto Suwarno berkirim surat kritikan dan saran ke Mentri BUMN, Erick Thohir.

Menyikapi hal ini Koordinator Forum Komunikasi Pendamping Perkebunan (FKP2) Putra Perkebunan Nusantara XII, Noto Suwarno mendesak kepada pihak PTPN XII untuk segera menyelesaikan jembatan yang di danai oleh BUMN.

“Apapun alasannya, proyek jembatan ini harus segera dituntaskan, karena sangat bermanfaat bagi warga setempat, maupun masyarakat diluar perkebunan,” tegas Noto Suwarno, Jum’at (03/01/2020) siang.

Advertisement

Yang terpenting, kata Noto Suwarno pihak Perkebunan PTPN XII Kebun Kalirejo dalam memilih vendor (pelaksana) tersebut harus benar-benar yang kualifaid. Dan tidak asal memilih vendor asal-asalan sehingga merugikan keuangan negara.

“Setelah pelaksana proyek tersebut di putus oleh PTPN XII, dan tidak ada aktivitas pengerjaan proyek hingga berbulan-bulan. Saat ini proyek tersebut akan dilanjutkan kembali. Karena di sekitar proyek berdiri direksi kit,” kata Noto Suwarno.

Awalnya, kata Noto Suworno proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Rekaya Semut. Entah karena masalah apa, tiba-tiba proyek tersebut tidak dilanjutkan, hingga menyisakan puing-puing material di lokasi proyek.

“Saya tidak tahu, kenapa proyek itu dihentikan, dan saat ini kembali dikerjakan oleh vendor yang lainnya,” paparnya.

Advertisement

Noto Suwarno berharap dilanjutkannya kembali proyek tersebut, pihak vendor harus memperkerjakan warga setempat.

“Proyek itu kan membutuhkan tenaga kerja banyak, rekrut warga setempat untuk ikut bekerja di proyek yang nilainya miliaran rupiah itu. Diwilayah proyek tersebut banyak kok yang tidak bekerja, mereka butuh pekerjaan,” harap koordinator FKP2 Putra Perkebunan Nusantara XII.

Terpisah, masyarakat setempat, Samsuri sangat menyesalkan proyek yang didanai APBN senilai Rp 22 miliar mangkrak. Jika mengacu azas dan manfaat proyek jembatan tersebut dampaknya sangat baik bagi masyarakat.

“Proyek ini anggarannya sangat besar lho, kenapa bisa tidak berjalan dengan baik. Ada apa ini?,” ujar Samsuri.

Advertisement

Lanjut Samsuri apapun alasannya pihak PTPN XII harus bertanggung jawab masalah ini. Jika proyek ini tidak diselesaikan, dirinya akan menempuh jalur hukum.

“Ya jelas akan saya laporkan dong, negara ini negara hukum. Dan saya akan melaporkan masalah ini,” tegas Samsuri.

Sementara manajer PTPN XII Kalirejo, Danang saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut melalui sambungan WhatsApp masih belum menjawab. (tut/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas