Berita

Tim Cakades Terpilih Tutup Jalan, Sempat Viral, Lalu Dibuka Lagi

Diterbitkan

-

Warga dukuh Racak Dusun Cemoro Desa Balak, Kecamatan Songgon saat tidak bisa keluar akibat akses jalan satu-satunya ditutup oleh pemiliknya. (tut)
Warga dukuh Racak Dusun Cemoro Desa Balak, Kecamatan Songgon saat tidak bisa keluar akibat akses jalan satu-satunya ditutup oleh pemiliknya. (tut)

Memontum Banyuwangi – Diduga tidak mendukung saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Desa Balak, Kecamatan Songgon, Cakades terpilih Desa Balak, Kurnia Cahya Samanhudi tutup jalan dengan cara melintangkan bambu, mengakibatkan warga dukuh Racak, Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon kelabakan, Selasa (15/10/2019) siang.

Akses jalan yang ditutup tersebut, satu-satunya jalan yang dilalui oleh warga dukuh Racak, Rukun Tetangga (RT) 01 RW03 dan RT 02 RW 03. Namun jalan tersebut milik Cakades Kurnia Cahya Samanhudi alias Yayak yang terpilih dalam bursa Pilkades Desa Balak beberapa waktu lalu.

Warga setempat sangat menyayangkan penutupan jalan yang dilakukan Yayak. Pasalnya sejak dirinya belum dilahirkan, akses jalan itu sudah ada.

“Yang menutup jalan ini tim Cakades, katanya suruhan dari ibunya Cakades Yayak,” ujar ketua RT 02, Sayidi. “Waktu penutupan jalan ini, saya sedang berada di sawah,” tambah Sayidi.

Advertisement

Sayidi menjelaskan, saat penutupan jalan tersebut, ada warga yang mendokumentasikan, dan mengunggah di Facebook, hingga aksi tersebut viral.

“Ketika aksi penutupan jalan itu diunggah di Facebook oleh warga. Pak Yayak langsung menelpon orang tersebut. Dan mengaku kalau yang menutup jalan itu bukan dirinya. Tapi ibunya,” kata Ta’in didampingi ketua 02 Sayidi.

Anehnya lagi, kata Sayidi saat warga kebingungan dengan aksi penutupan jalan tersebut. Warga diminta untuk minta maaf ke Yayak.

“Kita ini salah apa kok disuruh minta maaf. Kalau masalah Pilkades itu kan hak seseorang, ini lho negara demokrasi, kita bebas memilih siapa saja,” ungkapnya.

Advertisement

Agar permasalahan ini segera teratasi, Kapolsek Songgon AKP Bakin melalui Kanitreskrim Aiptu Bekthi berusaha memediasi warga dukuh Racak dengan Yayak.

“Sebelum saya melakukan mediasi, terlebih dahulu saya tanya ke Kepala Dusun (Kadus) setempat, tanah yang ditutup tersebut milik siapa. Dari keterangan Kadus Cemoro, tanah itu tanah hak atau tanah Yasan,” terang Kanitreskrim Songgon.

Ditemui terpisah, Yayak mengaku jika jalan yang ditutup itu milik orang tuanya. Dan dirinya tidak tahu aksi penutupan jalan yang dilakukan oleh orang tuanya bersama tim Cakades.

“Saya tidak tahu penutupan jalan itu. Yang melakukan itu ibu saya dan saudara-saudara saya,” dalih Yayak saat ditemui di rumahnya.

Advertisement

Menurut Yayak sebelum dilakukan penutupan jalan oleh orangtuanya dan keluarga, sebenarnya dirinya meminta kepada warga Racak datang ke kediamannya.

“Saya mengundang warga dukuh Racak, saya ingin ngomong baik-baik, karena saya ini Cakades terpilih dan saya ingin ngomong tentang pembangunan desa ini. Namun tidak ada yang datang. Mungkin ibu saya jengkel, hingga menutup akses jalan tersebut,” tandasnya.

Permasalah penutupan jalan tersebut, langsung mendapat perhatian Camat Songgon, Kunto Prastawa. Dia langsung melakukan pendekatan kepada Yayak dan keluarganya.

“Alhamdulillah, dari hasil mediasi, jalan yang ditutup itu, selepas Magrib langsung dibuka oleh pemiliknya,” kata Camat Songgon Kunto Prastawa. (tut/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas