Hukum & Kriminal
Rumah Aktivis GMNI Diduga Dirusak Massa Tolak Tambang
Memontum Banyuwangi – Jelang Kamis (27/3/2020) tengah malam, aksi perusakan kembali dilakukan massa tolak tambang di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah sejumlah rumah warga di Dusun Pancer, Desa Sumberagung.
Data sementara, tercatat ada 4 rumah warga yang rusak akibat lemparan batu dari massa.
“Rumah saya, Brian, H Wiaji, Budi Mustika, mungkin masih ada lagi, sementara kita tahunya ada 4 rumah yang rusak,” kata Prasetyo, Jumat (27/3/2020) malam.
Disebutkan, kejadian bermula saat massa tolak tambang Dusun Pancer, yang melakukan aksi di pertigaan Lowi, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dibubarkan oleh petugas Polresta Banyuwangi.
Dimana sejak Kamis (26/3/2020) malam hingga Jumat (27/3/2020) siang, mereka melakukan penghadangan terhadap sejumlah kendaraan logistik Operator Tambang Tumpang Pitu.
Sedang pembubaran yang dilakukan kepolisian, tujuannya untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Sekaligus tindak lanjut dari Maklumat Kapolri.
Namun begitu kembali ke Dusun Pancer, massa yang diduga dikomando Hasanah, Zainal Ari, Yuli Templek dan Narto, tiba-tiba melempari rumah warga dengan batu.
“Mereka berjumlah sekitar 200-an orang, tapi bukan cuma orang Pancer, saya melihat sebagian orang Templek,” cetus aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) ini.
Menurut Pras, sapaan akrab Prasetyo, hingga saat ini belum ada laporan tentang warga yang terluka. Karena saat aksi pelemparan batu terjadi, pemilik langsung bersembunyi di dalam rumah.
“Kami berharap polisi bisa menindak tegas, dan mengusut tuntas hingga otak di balik seluruh kejadian. Karena kalau tidak terungkap, bisa jadi akan memicu terjadinya perang antar warga,” ungkapnya.
Disebutkan, keberanian massa tolak tambang dalam melakukan aksi anarkis bukan tanpa sebab. Namun imbas rasa kepercayaan diri lantaran tidak pernah ada tindakan tegas dari aparat kepolisian ketika kelompok tolak melakukan pelanggaran hukum.
“Selama ini polisi tidak pernah menindak tegas. Kasus pemukulan (dengan pelaku dari kelompok tolak tambang) tidak ditangani. Saat mereka melanggar hukum, polisi datang, mereka kerahkan massa, akhirnya dibiarkan,” katanya.
Hingga saat ini situasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, masih mencekam. Petugas kepolisian terus berjaga di lokasi guna mengantisipasi adanya aksi balasan. (tut/oso)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO