Berita

DPC PDI-P Banyuwangi Kecam Keras Pelemparan 3 Bom Molotov di Sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi

Diterbitkan

-

Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, Marcelinus Florianus GG. (ras)
Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, Marcelinus Florianus GG. (ras)

Memontum Banyuwangi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Banyuwangi mengecam pelemparan tiga bom molotov di Sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (29/7/2020) sekitar pukul 02.00.

Atas perbuatan tersebut DPC PDI-P Banyuwangi mendesak kepada aparat penegak hukum segera mengungkap dan menangkap pelaku teror tersebut.

Wakil Ketua Bidang (Wakabid) ideologi dan Kaderisasi DPC PDI-P Banyuwangi, Marcelinus Florianus GG dengan tegas mengatakan PDI Penjuangan menentang berbagai bentuk teror.

“Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut, dan memiliki motif ideologis. Serangan ke kantor PAC tersebut adalah serangan atas demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram. PDI Perjuangan sangat kokoh di dalam memegang teguh Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan kebinnekaan Indonesia. Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. Terlebih atas penghormatan masyarakat Indonesia yang menempatkan PDI Perjuangan sebagai Partai Nasionalis Soekarnois. PDI Perjuangan partai grass roots, tidak kenal mundur dan takut” tegas Marcell kepada Memontum.com, Rabu (29/7/2020) siang.

Advertisement

Lanjut Marcell sapaan akrab Marcelinus Florianus GG, Keteguhan sikap Partai di dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara telah teruji.

“PDI Perjuangan memiliki akar sejarah kuat dengan PNI yang telah berjuang jauh sebelum Republik ini berdiri. Partai juga selalu menjawab tantangan sejarah dan merumuskan jawaban sesuai amanat penderitaan rakyat,” katanya.

Menurutnya, tindakan teror tidak boleh dibiarkan terjadi. Indonesia adalah negara hukum. Di sisi lain, bangsa Indonesia memiliki falsafah hidup yakni Pancasila.

“Masyarakatnya hidup rukun, penuh toleransi dan mendambakan keharmonian hidup. Karena itulah mereka yang telah mengganggu ketentraman masyarakat harus ditindak, dan hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti ketuhanan dan anti kemanusiaan tersebut, ” tandasnya.

Advertisement

Kepqda segenap jajaran DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, anggota partai, kader partai dan simpatisan agar terus merapatkan barisan dan memegang teguh nilai Satyam Eva Hayate. “Kebenaran yang akan menang,” pungkasnya. (ras/tim)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas