Banyuwangi
Camat Songgon Banyuwangi Dukung Pengungkapan Dugaan Pemotongan Bansos
Memontum Banyuwangi – Camat Songgon, Hardiono, mendukung langkah LSM Rejowangi melaporkan dugaan pemotongan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
Bahkan, terkait dugaan pemotongan dana ini, Camat Songgon memiliki data dan mendukung langkah media untuk membongkar kasus ini. Ditemui memontum.com di ruang kerjanya, dirinya mengungkapkan semua keluhan yang terjadi di wilayah kerjanya. “Jika terbukti ada dugaan pemotongan dana bantuan untuk warga, laporkan saja, saya sangat mendukung,” tegas Hardiono, Selasa (25/01/2022).
Terkait adanya satu e-warong dalam satu desa yang melayani ribuan penerima manfaat, menurut Camat Songgon pihaknya akan berkirim surat kepada Dinas Sosial dan Bank Tabungan Negara (BTN) selaku pemenang tender. “Saya akan berkirim surat ke Dinsos dan BTN terkait permasalahan ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Bayu, Kecamatan Songgon mengaku geram dengan perlakuan pendamping kecamatan yang tidak mau merespon keinginan masyarakat. Bahkan pendamping PKH dan BPNT tingkat kecamatan, berinisial HS, berani mengambil Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mencairkan dana tersebut.
Baca juga :
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Raih Prestasi ADWI 2024
- Kementrian Hukum Terbitkan Sertifikat Pencatatan IG Kopi Robusta Java Banyuwangi
- Angkat Kemajemukan Suku, Budaya dan Tradisi, Banyuwangi Hadirkan Festival Kebangsaan
- Pemkab Banyuwangi Terima Penghargaan Keterbukaan Informasi Awards tahun 2024
- Jalani Evaluasi Tahap II Program Smart City, Pemkab Banyuwangi Terima Apresiasi Tim Asesor
Bahkan saat warga penerima manfaat mengeluhkan dananya belum cair dan menyerahkan KKS ke HS, pendamping kecamatan tersebut diduga mencairkan Bansos yang diperuntukkan untuk masyarakat tersebut.
“Waktu itu dana bantuan punya saya itu tidak cair, terus saya mengeluhkan ke HS. Selanjutnya KKS milik saya itu saya titipkan ke HS. Ketika saya tanyakan, HS menjawab belum cair. Kemudian HS tiba-tiba menyerahkan sejumlah uang dan KKS kepada saya,” kata salah satu warga Bayu yang enggan namanya di mediakan.
Dirinya juga menjelaskan bahwa KKS miliknya dibawa HS sejak 2017. “Kemudian saya mencoba mem-print out KKS saya kok dana saya itu sudah di cairkan, KKS saya itu di bawa HS mulai tahun 2017 sampai 2021 di bulan Februari, tapi yang mengambilkan HS, terus diberikan ke saya,” imbuhnya.
Temuan adanya dugaan pemotongan BPNT dan PKH ini langsung direspon oleh LSM Rejowangi yang hingga saat sangat getol mengungkap kasus pemotongan dana milik warga kecil tersebut. “Saya sudah memiliki data dan saya akan mengkaji, jika ditemukan alat bukti, saya akan laporkan kasus ini ke penegak hukum,” tegas Ketua LSM Rejowangi, HM Eko Soekartono. (aar/gie)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO