Ajari Murid Kreatif, SMPN 3 Genteng Gelar Peragaan Busana Kertas Koran

Ditempat yang sama, Ketua Komite Sekolah (KS), Mansur mengaku sangat mensuport program ini. Pasalnya dengan lomba seperti ini, akan mendorong rasa mandiri siswa dan mampu berkreasi untuk menciptakan hasil karyanya.
“Ini sangat positif sekali, saya sangat setuju dengan kegiatan seperti ini, apalagi anak-anak itu memakai baju hasil karyanya sendiri,” ungkapnya.

Untuk pembelajaran awal, lanjut dia, siswa diajarkan membuat baju berbahan kertas koran, nantinya bahan baku tidak lagi kertas koran, tapi sudah meningkat, berbahan bahan kain.

“Ini kan tahap awal, bagaimana merangsang anak agar kreatif, ternyata siswa mampu membuat baju berbahan koran. Dan tidak menutup kemungkinan ajang seperti ini bahan bakunya sudah kain,” paparnya.

Kreativitas siswa ini, tidak lepas dari bimbingan dan dorongan wali kelas atau guru yang ada di sekolah ini.
“Semua ini berkat bimbingan dan dorongan guru, sehingga siswa mampu menciptakan hasil karyanya,” ujar KS SMPN 3 Genteng.

Sementara, Lina Afifathurohma dan Leni Afifaturrohma siswa kembar lain kelas ini mengaku sangat senang dengan program ini. Apalagi bahan baku untuk membuat baju tidak mengeluarkan biaya. Dirinya bersama teman-temannya membuat baju selama dua Minggu.

“Belajar sambil bermain, apalagi bahan bakunya tidak membeli, dirumah banyak, kebetulan ayah saya seorang wartawan, setiap hari selalu membawa koran,” ucapnya sambil tersenyum.

Sayangnya, saat acara peragaan busana, Leni Afifaturrohma tidak bisa ikut tampil memperagakan baju hasil karyanya, dia terkena flu, dan harus diwakilkan ke rekan satu kelasnya.

“Sebenarnya, yang memperagakan itu Leni, dia tidak mau, malah dia nangis, mungkin dia lagi sakit, sehingga tidak siap, dan digantikan Selfinya,” pungkas Wali kelas VIIIa. (tut/yan)

Laman: 1 2