Pemerintahan
Gerakan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Mamin Halal dan Event lain di Pantai Marina Boom
Memontum Banyuwangi – Menjelang Bulan Suci Ramadhan, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, menggelar festival yang menyajikan berbagai produk makanan dan minuman halal di kawasan wisata Pantai Marina Boom. Kegiatan yang digelar selama dua hari atau Minggu (11/04) ini terakhir tersebut, dimaksudkan untuk mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan produk halal.
Baca juga:
- Libatkan BPS, Pemkab Banyuwangi Gelar Forum Satu Data Kabupaten
- Demi Pilkada Banyuwangi Aman dan Lancar, Pemkab Gelar Khatmil Al Quran
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Raih Prestasi ADWI 2024
- Kementrian Hukum Terbitkan Sertifikat Pencatatan IG Kopi Robusta Java Banyuwangi
- Angkat Kemajemukan Suku, Budaya dan Tradisi, Banyuwangi Hadirkan Festival Kebangsaan
“Tren halal ini terus berkembang di dunia. Bahkan, sejumlah negara non muslim, pun mulai fokus mengembangkan industri wisata halal untuk meraih wisatawan. Pemerintah pusat memperkirakan, bahwa pertengahan tahun ini pariwisata dunia mulai bergerak seiring dengan proses vaksinasi yang telah berjalan. Kami di daerah, harus mulai menyiapkan diri untuk ini,” kata Bupati Banyuwangi.
Festival ini, tambah Bupati Ipuk, dirancang sebagai upaya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian warga. Sekaligus, ajang untuk memperkuat kesiapan produk-produk halal, khususnya pelaku UMKM guna mengantisipasi kunjungan wisatawan.
“Ini bukan sekedar festival. Lewat festival ini, sekaligus mengajak sejumlah pihak sama-sama memberikan penguatan produk daerah dalam mendorong pengembangan wisata di Banyuwangi,” tambah Ipuk.
Dirinya menjelaskan, setiap festival harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari menjaga jarak antar stan UMKM, pemakaian masker dan handsanitizer bagi tiap individu. Sehingga, meminimalisasi pembayaran secara tunai dengan sistem non tunai.
“Insyaallah aman. Tentunya, pelaksanaan harus memenuhi syarat disiplin pada protokol kesehatan. Kami ingin ekonomi bergerak, tapi warga tidak lalai menjalankan prokes Covid-19,” papar Ipuk.
Selain menyajikan berbagai produk makanan-minuman halal, di Pantai Marina Boom, juga digelar pula fashion show busana muslim, hiburan musik religi, pameran produk halal. Bahkan, hingga digelar pula kajian tentang Islam yang ramah bagi semuanya.
Dengan background pantai yang tengah dikembangkan sebagai dermaga marina bagi kapal-kapal yacht dan gedung heritage yang menjadi ikon Marina Boom, sederet model tampil dengan busana muslim yang didesain desainer Banyuwangi.
Mereka menampilkan busana dari delapan desainer Banyuwangi yang tergabung dalam Komunitas Designer Banyuwangi (KDB). Mereka adalah Sanet Sabintang, Amuzaki Fahim, Isyam Syamsi, Ridho Sisikmelik, Ocha Laros, Almira, dan Adlian.
Dalam kesempatan itu, juga ada pameran mobil klasik, sepeda dan motor modifikasi dari komunitas Banyuwangi. Festival sendiri dibuka Wakil Bupati Sugirah, pada Sabtu (10/04) sore.
Untuk gelaran festival sendiri, di sisi Timur terdapat berbagai stan UMKM lokal Banyuwangi. Mulai makanan ringan seperti kue kering, camilan, minuman rempah, dan lainnya dengan kemasan kekinian. Juga ada UMKM busana muslim. Acara ini juga dimeriahkan kehadiran Fitri Carlina.
“Di ajang ini, pengunjung bisa berwisata, kulineran, sekaligus memperdalam ilmu agama. Kami sajikan pemahaman yang ramah pada perbedaan,” ujar Ipuk.
Kawasan Pantai Marina Boom merupakan aset PT Pelindo III yang dikelola anak perusahaannya, PT Pelindo Properti Indonesia (PPI). Direktur Utama PPI Edward Danner Pardamean Napitupulu, mengatakan event ini merupakan dukungan agar ekonomi masyarakat kembali pulih.
“Bagi kami ini adalah momen saatnya bangkit. Dengan kegiatan seperti ini kami harapkan agar ekonomi warga terus membaik,” kata Edward.
Ditambahkan, dalam kondisi pandemi seperti ini, yang dibutuhkan adalah kolaborasi semua pihak untuk bersama-sama mengungkit ekonomi warga.
“Kebangkitan ekonomi tidak bisa kita lakukan sendiri-sendiri, namun harus sinergis dengan banyak pihak. Seperti event Festival ini. Kita tunjukkan pada khalayak luas, kita mulai bangkit namun disiplin pada prokes covid 19 tetap kita junjung tinggi,” kata Edward. (kom/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Pemuda Pengangguran di Banyuwangi Cabuli Bocah Usia 7 Tahun
- Berita5 tahun
Viral, Pasar Genteng 2 Banyuwangi Usir Gepeng
- Berita4 tahun
Gabungan LSM se-Banyuwangi Dukung Polresta Usut Pemukulan Dokter Jaga RSUD Blambangan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Korsleting, Honda Freed Isi Puluhan Juta Terbakar, Sopir Selamat
- Berita4 tahun
RSUD Genteng Makamkan Pasien PDP Covid-19
- Hukum & Kriminal5 tahun
Boboho Pembunuh Rosidah, Polisi ‘Mumet’ 3 Hari Mencari, Ngaku Enak Makan dan Tidur
- Hukum & Kriminal4 tahun
Suami Istri Sindikat Curanmor Disergap Polresta Banyuwangi
- Hukum & Kriminal4 tahun
5 Anggota LSM GMBI Menjadi DPO