Banyuwangi

Kunjungi SMAN 1 Tegaldlimo, Bupati Banyuwangi Ajak Siswa dan Guru Deklarasi Anti Perundungan

Diterbitkan

-

BUNGA DESA: Bupati Banyuwangi saat melakukan Program Bunga Desa dengan mengunjungi SMAN 1. (pemkab for memontum)

Memontum Banyuwangi – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali melakukan Program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegalimo, Senin (15/07/2024) tadi. Dalam momen itu, tidak ketinggalan Bupati Ipuk juga mengunjungi SMAN 1 Tegaldlimo, karena di hari itu merupakan hari pertama sekolah melakukan masa pengenalan lingkungan sekolah  (MPLS).

Pada momen tersebut, bupati mengajak para siswa untuk deklarasi anti perundungan (bullying). Karenanya, bersama dengan ratusan siswa dan para guru, dirinya memimpin pembacaan ikrar.

Isi dari ikrar tersebut, antara lain komitmen untuk mendukung dan menghormati satu sama lain. “Tidak melakukan segala bentuk kekerasan dan perundungan, saling menghormati satu sama lain, dan mentaati semua peraturan yang berlaku,” kata Bupati Ipuk, saat membacakan ikrar yang diikuti guru dan siswa.

Selain menimba ilmu selama tiga, kata Bupati Ipuk, dirinya berpesan kepada siswa agar memanfaatkan waktu di sekolah untuk hal-hal positif. Termasuk, tidak menggunakan teknologi untuk hal yang tidak bermanfaat, terlebih seperti melakukan perundungan via media sosial.

Advertisement

“Jangan gunakan smartphone kalian untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Gunakan untuk menambah ilmu dan pertemanan,” tegasnya.

Baca juga :

Dengan pertemanan yang baik, lanjut Bupati Ipuk, para siswa bisa saling memotivasi dan bersinergi. Sehingga, bisa saling support untuk menemukan bakat dan minat masing-masing.

Dalam kesempatan sama, bupati juga mengingatkan kepada para siswa soal tantangan-tantangan yang akan dihadapi setelah lulus sekolah. Persaingan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja akan lebih ketat.

Advertisement

“Nantinya, kompetisi tidak hanya dengan teman-teman sebaya. Tetapi juga, berkompetisi dengan semua usia. Maka, para siswa perlu membuktikan siap diterima di dunia luar,” tambahnya.

Untuk itu, ujar bupati, siswa perlu belajar menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi dunia luar sejak dini. “Ayo mulai dari saat ini, mulai dari hal yang kecil. Ayo terus berproses. Kalian mungkin pernah gagal dan jadikan itu bagian dari proses untuk menghadapi hal-hal di depan nanti,” ujarnya.

Sementara kepada guru, Bupati Ipuk meminta agar mereka senantiasa memberi afirmasi positif kepada seluruh peserta didik. Karenanya, guru tidak sekadar mengajar, tetapi juga menjadi orang tua yang peduli kepada murid-muridnya. (kom/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas