Banyuwangi

Wujud Syukur Jadi PPPK, Ratusan Tenaga Formasi di Pemkab Banyuwangi Lakukan Bedah Rumah

Diterbitkan

-

PEDULI: Beberapa tenaga PPPK Pemkab Banyuwangi dalam pelaksanaan bedah rumah. (pemkab for memontum)

Memontum Banyuwangi – Ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Banyuwangi bergotong royong melakukan bedah rumah tidak layak huni untuk warga tidak mampu. Pelaksanaan yang diinisiasi sekitar 550 tenaga PPPK Banyuwangi formasi tahun 2023 itu, sebagai ungkapan rasa syukur karena telah diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini murni inisiatif dari kami, sebagai ungkapan rasa syukur karena sudah diangkat menjadi PPPK. Kami merasa termotivasi dari Pemkab Banyuwangi, yang selalu menggerakkan kepedulian semua pihak dan kami ingin berpartisipasi dengan membantu program-programnya. Khususnya, dalam masalah penanganan kemiskinan,” kata Tenaga PPPK bidan di RSUD Banyuwangi yang sekaligus sebagai Koordinator Program, Virgioriani, Rabu (10/07/2024) tadi.

Ditambahkannya, bahwa sebelum diangkat menjadi PPPK, ada beberapa honorer yang telah mengabdi hingga puluhan tahun di instansi pemerintah. Karenanya, semuanya bersyukur setelah kini bisa menjadi ASN. “Semoga yang kami berikan ini bisa menjadi berkah untuk kami semua,” ujarnya.

Virna-sapaannya juga mengatakan, bahwa anggaran dana bedah rumah ini berasal dari gotong royong seluruh tenaga PPPK tahun 2023 dari berbagai formasi. Baik itu formasi guru, tenaga kesehatan maupun tenaga teknis. Mereka sepakat iuran sebesar Rp 100 ribu perorang hingga terkumpul dana sebanyak Rp 55 juta. Anggaran tersebut, kemudian digunakan untuk membedah rumah tidak layak huni milik warga yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Advertisement

“Ada dua rumah yang kami bedah. Satu rumah di Kecamatan Kabat dan satu lagi di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi. Masing-masing rumah dianggarkan sekitar Rp 25 juta,” ujar Virna.

Baca juga :

Bedah rumah bantuan dari PPPK ini, ungkapnya, dimulai sejak awal Juli 2024 dan ditargetkan selesai selama dua minggu. “Pengerjaannya melibatkan warga setempat. Tapi untuk desain dan pembelanjaan material, dikawal langsung oleh teman-teman PPPK. Kami targetkan perumah bisa selesai dalam dua minggu,” terangnya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi inisiatif dari tenaga PPPK. Program tersebut, sangat sejalan dan sinergis dengan program bedah rumah serta penanganan kemiskinan yang rutin digulirkan Pemkab Banyuwangi.

“Saya pribadi dan atas nama Pemkab Banyuwangi, sangat berterima kasih atas inisiatif para PPPK. Semoga ini menjadi ladang pahala dan memperlancar pekerjaan teman-teman semua,” kata Bupati Ipuk.

Advertisement

Ditambahkannya, bahwa selama ini mekanisme bedah rumah di Banyuwangi, dilakukan dengan mekanisme gotong royong. Mulai dari pemkab, pemerintahan desa, swasta hingga dukungan dari pemerintah pusat. Pada tahun 2023, lebih dari 1.300 rumah tidak layak huni warga Banyuwangi telah direnovasi.

“Bantuan stimulus perbaikan rumah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi,” tambah Bupati Ipuk. (kom/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas