Berita

Pameran Blambangan Antik Diikuti 20 Kolektor

Diterbitkan

-

Situasi pameran barang antik bertempat di aula kantor Camat Kota Banyuwangi. (ant)
Situasi pameran barang antik bertempat di aula kantor Camat Kota Banyuwangi. (ant)

Banyuwangi Lakukan Simulasi Event Ditengah Pandemi

Memontum Banyuwangi – Tetap mengedepankan protokol kesehatan, Pameran batang antik yang diikuti 20 kolektor barang antik berjalan dengan cukup meriah, bertempat di aula kantor Camat Kota Banyuwangi. Pameran perdana barang antik ini untuk mengobati kerinduan para pecinta barang antik di Banyuwangi. Dalam pameran tersebut dipamerkan barang antim asli Banyuwangi, Sabtu (8/8/2020).

Ketua Panitia Blambangan Antik, Agus Karim mengatakan barang antik dan unik ini diikuti 20 kolektor. “Ada sekitar 20 kolektor barang antik yang ikut di pameran Blambangan Antik,” kata Agus Karim kepada wartawan.

Agus mengungkapkan, barang antik yang dipamerkan ini merupakan barang antik, kuno dan unik ini khas (asli) Banyuwangi. Banyak ragam barang antik yang dipamerkan, diantaranya lemari, gelas, dan berbagai barang antik lainnya.

“Ada berbagai barang antik yang dipamerkan. Dan pameran barang antik ini untuk memperkenalkan budaya kita pada jaman dulu, mulai peralatan dapur, seperti gelas, piring dan manik-manik, hingga barang yang gede seperti lemari dan kursi,” ungkapnya.

Advertisement

Lanjut Agus barang antik ini tidak hanya dipamerkan. Tapi juga dijual atau di lelang, sesuai aturan lelang pada umumnya. Rencananya pameran ini akan digelar setiap tahun. “Rencananya, pameran ini berlangsung selama 10 hari,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Camat Kota Banyuwangi, M. Lutfi mengatakan, kegiatan ini sebagai simulasi event kegiatan pameran di tengah pandemi COVID-19. Oleh karena itu, aturan ketat protokol kesehatan dilakukan. Diantaranya adalah pengunjung harus di cek suhu badan, wajib masker, cuci tangan dan pembatasan pengunjung.

“Kita batasi jumlah pengunjung yang ada. Maksimal 50 orang. Tentu dengan physical distancing ya, karena memang ini harus kita tetapkan,” tambahnya.

Pameran ini, kata Lutfi, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi bagi para pedagang antik di Banyuwangi. Sebab selama pandemi, kegiatan jual beli barang kuno merosot tajam.

Advertisement

“Sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi. Kami harap ajang ini sebagai simulasi event kegiatan pameran atau kegiatan lain yang sesuai dengan protap antisipasi penularan Covid-19,” pungkasnya. (ant/mzm)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas